Jumat, 05 April 2013

Dan Akhirnya ...


Hari ini tepat dimana waktu telah menunjukan pada tanggal 27 November 2012, dimana hari ini merupakan persiapan aku dan teman-teman ku untuk melaksanakan pelatihan di salah satu ekstra di universitas kami. Memang... syarat-syarat untuk dapat mengikuti pelatihan tersebut lumayan rumit dan berat. Dan kami semua pun harus melakukan syarat-syarat tersebut. Salah satunya adalah kami harus meminta tanda tangan dari semua senior kami yang juga menempuh pembelajaran di kampus kami. Terutama memang kakak-kakak yang akan melatih kami nanti, ya.. memang kakak-kakak tersebuat hanya sebagian kecil dari kakak-kakak yang lain, karena kakak-kakak tersebutlah yang elah terpilih untuk dapat melatih kami nanti.

Aku pun juga tak menyadari, jika kak Klahan pun juga terpilih untuk dapat melatih kami nanti.
Memang itu suatu kebanggaan tersendiri bagi ku, karena kak Klahan adalah satu-satunya mahasiswa yang terpilih untuk melatih yang berasal dari Narathiwat.
Ya... Narathiwat, sebuah daerah dimana tempat aku dan kak Klahan berasal.
Mulai hari ini, kami diberi waktu untuk dapat meminta tanda tangan dari seluruh senior kami, selama 3 hari saja. Ya... itu memang waktu yang sangat singkat, untuk bisa mendapatkan tanda tangan dari seluruh senior yang ada di Universitas Nivadhana.

Tepat dimana malam di 27 November itu datang, aku dan teman-teman yang akan mengikuti pelatihan itu pun memulai untuk meminta tanda tangan kepada kakak-kakak pelatih.
Aku pun bingung, harus meminta kepada siapa dulu, karena hanya sedikit yang aku tau. Dan hanya kak Klahan lah yang aku kenal satu-satunya.
Akhirnya, aku dan teman ku yang bernama Hwan pergi ketempat kak Klahan.
Dan aku pun hanya berdua dengan Hwan untuk datang kesana, karena pada saat itu kami dibagi untuk bisa mendapatkan banyak tanda tangan dari kakak-kakak pelatih.

“Kanya , ayo ... ”
“apa ini tempat tinggal kak Klahan ? “
“iya... apa kamu belum tau ? bukannya dia satu daerah dengan mu ? “
“memang hwan, dia memang satu daerah dengan ku. Tapi aku juga baru mengetahuinya, dan bisa mengenalnya. “
“belum pernah ketemu berarti, Nya ? “
“aku pernah melihatnya, tapi mungkin dia belum mengetahui ku. “
baiklah, ayo kita masuk.. “

sesaat itu pula aku dan Hwan berkunjung ke tempat kak Klahan, dan ternyata disana kami menemui 2 kakak pelatih. Ya... salah satunya memeng kak Klahan, dan satunya bernama kak Tuyen.
“kamu Kanya yang dari Narathiwat itu kah ?” tanya kak Klahan.
“iya kak.. “ dengan perasaan gugup aku pun menjawabnya.
“oh, kok cuma kesini berdua dengan Hwan ? tadi banyak teman-teman mu yang sudah kesini lo. “
“iya kak, kami tadi telat kumpul.”  Hwan pun menjawab.
“oh baiklah, kalian hati-hati. Terutama kamu Kanya, kau perempuan.”
“emm... iya kak, terimakasih... “

Aku tidak tau mengapa kak Klahan memberi pesan seperti itu, tapi semenjak itu lah aku pun menjadi lebih ingin mengenal kak Klahan. Karena aku yakin bahwa dia adalah kakak yang baik.
“oh iya, ini namanya kak Tuyen. Apa kalian sudah mengenalnya ?”
“kami sudah pernah mengenalnya, tapi mungkin belum terlalu mengenalnya. ” jawab Hwan.
Dan tiba- tiba kak Tuyen pun menyaut percakapan kami.

“ya mungkin Hwan belum terlalau mengenalku, tapi Kanya sudah akrab denganku.”
Sejenak aku pun terkejut, dan kak Tuyen pun langsung memandangi ku dan mengajaku berpindah tempat.
“sini dek... ”
“iya kak... maaf ada apa ?”
“kamu Kanya kan ? yang pernah menanyai waktu di sosial network itu.”
“oh yang waktu tanya masalah pelatihan itu kah ?”
“iya.. ”
“iya kak..”

Dan tiba-tiba kak Klahan pun juga ikut memandangi kami, aku pun malu dan merasa gak enak kepada kak Klahan.
“hey.. Tuyen,  jangan macam-macam ya... dia itu adik ku”
“adik dari mana ?”
“dari Narathiwat...”
Lalu aku dan Hwan pun menyegerakan untuk pulang, karena sebenarnya aku merasa tidak enak kepada kak Klahan.




***



#New Story Part 3





0 komentar:

© Schreiben | Powered by Blogger