Hari ini tepat dimana waktu telah menunjukan pada tanggal 27
November 2012, dimana hari ini merupakan persiapan aku dan teman-teman ku untuk
melaksanakan pelatihan di salah satu ekstra di universitas kami. Memang...
syarat-syarat untuk dapat mengikuti pelatihan tersebut lumayan rumit dan berat.
Dan kami semua pun harus melakukan syarat-syarat tersebut. Salah satunya adalah
kami harus meminta tanda tangan dari semua senior kami yang juga menempuh
pembelajaran di kampus kami. Terutama memang kakak-kakak yang akan melatih kami
nanti, ya.. memang kakak-kakak tersebuat hanya sebagian kecil dari kakak-kakak
yang lain, karena kakak-kakak tersebutlah yang elah terpilih untuk dapat
melatih kami nanti.
Aku pun juga tak menyadari, jika kak Klahan pun juga
terpilih untuk dapat melatih kami nanti.
Memang itu suatu kebanggaan tersendiri bagi ku, karena kak
Klahan adalah satu-satunya mahasiswa yang terpilih untuk melatih yang berasal
dari Narathiwat.
Ya... Narathiwat, sebuah daerah dimana tempat aku dan kak Klahan
berasal.
Mulai hari ini, kami diberi waktu untuk dapat meminta tanda
tangan dari seluruh senior kami, selama 3 hari saja. Ya... itu memang waktu
yang sangat singkat, untuk bisa mendapatkan tanda tangan dari seluruh senior
yang ada di Universitas Nivadhana.
Tepat dimana malam di 27 November itu datang, aku dan
teman-teman yang akan mengikuti pelatihan itu pun memulai untuk meminta tanda
tangan kepada kakak-kakak pelatih.
Aku pun bingung, harus meminta kepada siapa dulu, karena
hanya sedikit yang aku tau. Dan hanya kak Klahan lah yang aku kenal
satu-satunya.
Akhirnya, aku dan teman ku yang bernama Hwan pergi ketempat
kak Klahan.
Dan aku pun hanya berdua dengan Hwan untuk datang kesana,
karena pada saat itu kami dibagi untuk bisa mendapatkan banyak tanda tangan
dari kakak-kakak pelatih.
“Kanya , ayo ... ”
“apa ini tempat tinggal kak Klahan ? “
“iya... apa kamu belum tau ? bukannya dia satu daerah dengan
mu ? “
“memang hwan, dia memang satu daerah dengan ku. Tapi aku juga baru mengetahuinya, dan bisa mengenalnya. “
“memang hwan, dia memang satu daerah dengan ku. Tapi aku juga baru mengetahuinya, dan bisa mengenalnya. “
“belum pernah ketemu berarti, Nya ? “
“aku pernah melihatnya, tapi mungkin dia belum mengetahui ku. “
baiklah, ayo kita masuk.. “
sesaat itu pula aku dan Hwan berkunjung ke tempat kak Klahan, dan ternyata disana kami menemui 2 kakak pelatih. Ya... salah satunya memeng kak Klahan, dan satunya bernama kak Tuyen.
“aku pernah melihatnya, tapi mungkin dia belum mengetahui ku. “
baiklah, ayo kita masuk.. “
sesaat itu pula aku dan Hwan berkunjung ke tempat kak Klahan, dan ternyata disana kami menemui 2 kakak pelatih. Ya... salah satunya memeng kak Klahan, dan satunya bernama kak Tuyen.
“kamu Kanya yang dari Narathiwat itu kah ?” tanya kak
Klahan.
“iya kak.. “ dengan perasaan gugup aku pun menjawabnya.
“oh, kok cuma kesini berdua dengan Hwan ? tadi banyak
teman-teman mu yang sudah kesini lo. “
“iya kak, kami tadi telat kumpul.” Hwan pun menjawab.
“iya kak, kami tadi telat kumpul.” Hwan pun menjawab.
“oh baiklah, kalian hati-hati. Terutama kamu Kanya, kau
perempuan.”
“emm... iya kak, terimakasih... “
“emm... iya kak, terimakasih... “
Aku tidak tau mengapa kak Klahan memberi pesan seperti itu,
tapi semenjak itu lah aku pun menjadi lebih ingin mengenal kak Klahan. Karena aku
yakin bahwa dia adalah kakak yang baik.
“oh iya, ini namanya kak Tuyen. Apa kalian sudah mengenalnya ?”
“kami sudah pernah mengenalnya, tapi mungkin belum terlalu mengenalnya. ” jawab Hwan.
Dan tiba- tiba kak Tuyen pun menyaut percakapan kami.
“oh iya, ini namanya kak Tuyen. Apa kalian sudah mengenalnya ?”
“kami sudah pernah mengenalnya, tapi mungkin belum terlalu mengenalnya. ” jawab Hwan.
Dan tiba- tiba kak Tuyen pun menyaut percakapan kami.
“ya mungkin Hwan belum terlalau mengenalku, tapi Kanya sudah
akrab denganku.”
Sejenak aku pun terkejut, dan kak Tuyen pun langsung
memandangi ku dan mengajaku berpindah tempat.
“sini dek... ”
“iya kak... maaf ada apa ?”
“kamu Kanya kan ? yang pernah menanyai waktu di sosial network itu.”
“oh yang waktu tanya masalah pelatihan itu kah ?”
“iya kak... maaf ada apa ?”
“kamu Kanya kan ? yang pernah menanyai waktu di sosial network itu.”
“oh yang waktu tanya masalah pelatihan itu kah ?”
“iya.. ”
“iya kak..”
Dan tiba-tiba kak Klahan pun juga ikut memandangi kami, aku
pun malu dan merasa gak enak kepada kak Klahan.
“hey.. Tuyen, jangan
macam-macam ya... dia itu adik ku”
“adik dari mana ?”
“dari Narathiwat...”
Lalu aku dan Hwan pun menyegerakan untuk pulang, karena sebenarnya aku merasa tidak enak kepada kak Klahan.
***
#New Story Part 3
0 komentar:
Posting Komentar