Sabtu, 02 November 2013

Wonderland - Mount


“wonderland” dalam kamus bahasa inggris bisa di artikan sebagai “negeri ajaib” atau pun dalam kata yang sesungguhnya berarti suatu tempat yang menakjubkan. Dan kali ini mungkin sedikit berbagi cerita tentang tempat tersebut, salah satunya adalah gunung. Dari situ saya pun beranggapan bahwa gunung merupakan tempat yang paling menakjubkan yang pernah saya temui. Di tempat tersebut saya bisa menyimpulkan, bahwa keindahan yang sangat menakjubkan terdapat di tempat ini. Mulai dari keindahan pemandangan yang di hiasi dengan bukit bukit yang indah, pemandangan saat matahari terbit dan tenggelam, dan keindahan keindahan lain yang banyak tersimpan di tempat ini. Dan kali ini saya akan mengambil contoh dari salah satu gunung yang berada di daerah Probolinggo, Jawa Timur. Yang tepatnya berada di dataran tinggi Tengger, yaitu Gunung Bromo. Mungkin memang masih banyak gunung-gunung yang lain, yang mempunyai sejuta keindahan yang lebih dari ini. Akan tetapi kali ini saya memilih untuk bercerita tentang Gunung Bromo, karena pemandangan yang terdapat di tempat ini menurut saya sangat menakjubkan.

Dan kali ini berawal dari touring yang di adakan oleh saudara sepupu saya, pada awalnya tujuan utama kami bukan lah di Gunung Bromo. Akan tetapi kami akan menjelajah ke ujung timur pulau Jawa, yaitu di Banyuwangi. Seperti berkelana di pantai bagian timur pulau Jawa, Plengkung sebenarnya menjadi tujuan utama kami. Selain itu kami juga akan mengunjungi pantai pantai lain, seperti Watu Dodol. Sebuah pantai yang memiliki pasir hitam memukau yang sangat bersih, yang sedikit mengandung magnet. Akan tetapi salah satu dari sepupu saya mengingatkan bahwa di akhir bulan Agustus mendatang akan ada acara keluarga di Banyuwangi, maka dari itu kami pun memilih untuk pergi ke Gunung Bromo. Selain kami sudah lama tidak pergi ke tempat ini, kami pun juga sebenarnya ingin rafting bersama di Songa Adventure. Tapi kali ini kami juga pergi bersama adik adik kami, jadi kami beranggapan bahwa Gunung Bromo lah tempat yang sangat tepat untuk menjadi tujuan kami. Perjalanan ini kami laksanakan saat kami bersama sama menikmati liburan semester 2. Yang mungkin pada saat itu juga bersamaan dengan libur awal puasa. Sehingga sedikit lebih lama bagi kami untuk menikmati liburan kali ini. Dari sekolah saya, liburan semester 2 mulai dari tanggal 23 Juni – 30 Juni. Lalu pada tanggal 1 – 5 Juli masuk untuk mengikuti latihan kedisiplinan di Pangkalan Angkatan Laut Malang. Akan tetapi pada tanggal 6 – 14 Juli kami melanjutkan liburan semester 2, bersamaan dengan libur awal puasa tadi. Karena puasa pada tahun ini dilaksanakan bersamaan pada tanggal 10 Juli 2013, tepat bersamaan dengan ulang tahun adik saya tercinta yang ke – 9 tahun. Mungkin liburan saya kali ini sedikit berbeda dengan sepupu sepupu saya yang lain, karena mereka bisa menikmati liburan lebih lama dari saya. . .

3 minggu setidaknya sangat puas untuk liburan semester 2 yang dapat merekan rasakan, berbeda dengan saya yang hanya bisa merasakan liburan semester 2 hanya 2 minggu. Tapi itu tidak menjadikan alasan bagi saya untuk tetap bisa merasakan nikmatnya keindahan berkumpul bersama orang tua dan keluarga tercinta. Termasuk bisa berlibur bersama dengan saudara sepupu saya. pada awalnya kakak sepupu saya yang usianya paling besar dari kami, merencanakan untuk pergi ke Bromo pada tanggal 29 Juni. Akan tetapi orang tua saya melarang jika pergi kesana pada tanggal itu, karena pada tanggal 30 saya pun juga harus kembali lagi ke Malang. Sebab tanggal 1 – 5 juli di sekolah saya masuk, seperti yang saya ceritakan tadi. Kakak sepupu saya sengaja memilih berangkat pada tanggal 29 juni 2013, karena dia ingin merasakan weekend bersama adik adik sepupu nya di Gunung Bromo. Sedikit aneh bukan ? bahkan terlihat konyol, tapi memang begitu lah kakak sepupu saya yang paling besar.

Dan akhirnya setelah memikirkan dengan serius rencana ke tempat ini, akhirnya kami memilik untuk pergi pada tanggal 26 Juni 2013. kami bersama sama berangkat dari rumah sekitar jam 19.00 WIB. Setelah kami menunaikan ibadah sholat isya’, kami langsung berangkat. Perjalanan dari rumah hingga sampai ke lokasi Gunung Bromo setidaknya membutuhkan waktu 7 jam, itu belum termasuk waktu yang di perlukan untuk beristirahat di jalan. Memang. . . perjalanan kali ini di desain sangat nyantai, agar kami bisa menikmati perjalanan. Mungkin sedikit aneh, perjalanan yang kami lakukan kali ini merupakan perjalanan malam. Lalu dari mana kami bisa menikmati perjalanannya ? mungkin hanya ada rasa kantuk yang di rasakan saat perjalanan. Ya. . . tentu. . . itu benar sekali. Baru saja kami masuk ke dalam mobil, sekitar 1 sampai 2 jam perjalanan, rasa kantuk pun mulai berdatangan. Saat itu saya berangkat bersama 6 sepupu saya, sebut saja mereka Wangga, Yudha, Hanni, Dhanu dan Shandi. Tak lupa dengan adik kandung saya sendiri, panggil saja Erlang. Kami berangkat ber-tujuh, di dampingi dengan om saya. agar senantiasa tetap mengawasi kami. Karena jika kami berangkat sendiri, kami tidak mungkin di izinkan oleh kedua orang tua kami, jadi perjalanan kali ini di dampingi oleh om saya. . .

Pada saat awal perjalanan wajah wajah gembira mungkin sangat tercermin dalam diri kami, sehingga rasa senang pun itu sampai luluh. . . hingga secara perlahan kami pun mulai lelah untuk bercanda, bercerita, tertawa riang, dan bersenda gurau bersama lagi. Mata pun mulai lelah untuk berkedip, dan perlahan lahan menutup dengan pelannya. Sampai om saya yang di depan pun tidak sadar jika kami yang di belakan sudah terlelap tidur, di depan hanya ada om saya. di temani dengan kakak sepupu saya yang paling besar, sebut saja namanya Wangga. 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam kami tidur mungkin sudah ada yang terbangun, dan saya salah satunya. Termasuk dengan sepupu saya Hanni, sedikit aneh tentunya. Kenapa perjalanan kami sangat terasa lama ? hingga sampai 6 jam perjalanan saja kami baru memasuki kawasan Pasuruan. Pada akhirnya saya pun bertanya kepada kakak sepupu saya, Wangga. “Mas wang. . . udah jam 1 malam kok baru masuk Pasuruan ? kita tadi berangkat dari rumah jam 7 malam kan ?”
Lalu kakak sepupu saya pun hanya tertawa. . . dan bilang kepada saya dan Hanni, “makanya jangan tidur aja di perjalanan. . . jadi enggak tau ceritanya kan ?” dengan wajah yang sedikit meledek kakak sepupu saya menjawab dengan kata kata itu. Saya pun mulai penasaran, dan langsung menanyakan kepada om saya. “om. . . kok lama banget sih ?”
Lalu Hanni pun langsung menyahut pertanyaan saya yang diajukan kepada papanya. “iya pa, lama banget ini. . . kemana aja tadi ?”
Lalu om saya langsung menjelaskan, “tadi itu habis berangkat dari nganjuk, lewat blitar dulu Han. . . ngambil jaketnya papa, papa lupa nggak bawa jaket”
Hanni pun langsung menjawab, “yaaaah papa, kok enggak bangunin Hanni. . .” dengan wajah yang sedikit kecewa Hanni pun berkata seperti itu kepada papanya.
“nah tadi kamu aja tidurnya pulas sekali sama mbak Erin. . . ya papa enggak bangunin kamu dong, hahaha” sambil tertawa om saya pun menjawab pertanyaan dari anaknya, Hanni.
“emang kamu mau ada perlu apa han ? tadi pas mampir di Blitar kamu kok agak kecewa ?” tanya ku kepada Hanni.
“itu mbak. . . aku mau ngambil susu kotak yang kemarin aku taruh di lemari es, kemarin pas mau berangkat ke nganjuk aku lupa enggak bawa mbak. . .” jawab Hanni.
“hahaha, Han. . . Han. . .” saya, om saya, dan kakak sepupu saya pun tertawa bersama.
“susu kotak aja kok sampai di bela belain ngambek. . .” sahut dari kakak sepupu saya, Wangga.
“iya nanti beli di jalan kan bisa Han. . .” jawab dari om saya.
“ya tapi kan jam segini mana ada toko yang buka papa ?” tanya Hanni.
“beli di indomaret kan bisa, 24 jam Han.” Om saya pun menjawab.
“oh iya ya. . . aku lupa” jawab Hanni.

Target selanjutnya kami pun mencari indomaret di sepanjang jalan, untuk membeli susu kotaknya Hanni. Sepanjang perjalanan melewati Kota Pasuruan selalu kami melihat ke arah jendela mobil. Untuk mencari Indomaret, sampai 1 jam kemudian akhirnya kami menemukannya. Lalu om saya pun menanyai Hanni. “mau susu kotak yang apa kamu Han ?”
Serentak saya pun langsung memalingkan muka ke arah Hanni.
Belum di jawab oleh anaknya, om saya pun bertanya lagi. “kok nggak di jawab ? tadi katanya minta susu kotak”
Lalu saya pun tertawa, dan akhirnya om saya menoleh ke belakang. Pada saat di lihat Hanni sudah terlelap tidur kembali. Dari situ mungkin om saya sedikit kesal pada Hanni, anaknya. Tapi itu memang sudah kebiasaan dari sepupu saya yang satu ini, di setiap kali perjalanan dia pasti tidak terhindar dari yang namanya tidur. Lalu beberapa saat kemudian kami menemui sebuah pom bensin yang berada di pinggir jalan, kali ini masih di jalan daerah Pasuruan tetapi sudah mau ke arah Probolinggo. Disitu kami sejenak untuk beristirahat, hingga sampai pukul 03.30 WIB. Selanjutnya kami terus melakukan perjalanan hingga memasuki kota Probolinggo. Dan akhirnya hingga kami sampai ke lokasi Gunung Bromo. Kami sampai di lokasi sekitar pukul 04.30 WIB, dari tempat parkir kami harus menyewa mobil jeep untuk bisa naik ke Gunung Bromo. Pada saat itu, jam jam seperti ini sudah banyak sekali wisatawan wisatawan yang berdatangan di kawasan ini. Baik dari wisatawan lokal, maupun dari wisatawan yang berasal dari daerah luar jawa. Pada saat itu kami hanya menyewa 1 mobil jeep, karena itu sudah sangat terasa longgar bagi kami yang hanya ber-delapan. Pada saat naik diatas mobil jeep, adik saya pun berkata. “wah, cepet ya mbak perjalananya. . .”
Lalu kami pun tertawa bersama, dan Hanni pun menjawab pertanyaan dari adik saya. “bukan perjalanannya yang cepet Erlang. . . tapi kamu yang sepanjang perjalanan tidur terus sampai tempat tujuan, hahaha” jawab sepupu saya dengan perasaan yang sangat senang.
Lalu kakak sepupu saya pun ikut menjawab “kayak kamu enggak Han. . . Han. . .” sambil tertawa kakak sepupu saya, Wangga. Langsung menyangkal jawaban dari Hanni.
Serentak Hanni pun sedikit kesal, dan dia tidak mau kalah untuk menjawab. “Lho. . . tapi aku kan bangun waktu sampai di Pasuruan”
Lalu om saya juga ikut menambah canda tawa yang asyik di atas mobil jeep itu, “iya Hanni bangun, terus marah marah minta susu kotak. . . lalu waktu papa udah menemukan indomaretnya waktu Hanni papa tanyain, Hanni udah tidur lagi kan ? hahaha”
Saat itu pun kami tertawa bersama, melihat  kekonyolan satu satunya sepupu saya perempuan ini, Hanni. Dia memang sangat lucu, lucu dengan tingkah lakunya sendiri.

Di sepanjang perjalanan itu juga kami menyaksikan pemandangan pemandangan indah, mungkin saat itu langit masih terlihat gelap. Dimana dia belum mendapat cahaya dari sinar matahari, yang menampakkan agar dirinya bisa terlihat terang. Tapi di kala itu juga, suhu di sana pun juga sangat dingin, sangat berbeda dengan rumah kami. Ya. . . hal itu jelas sangat berbeda, kareng rumah kami berada di Kota Angin, dimana suatu daerah yang memang telah di takdirkan dengan anginnya yang memang sangat besar. Besar kecepatan bukan berarti besar wujud, karena dari angin pula kita bisa merasakan kesejukkan bukan ? pasti hal itu juga sangat berbeda dengan daerah yang memang tidak atau jarang terdapat angin. Pasti rasa dan suhu yang di rasakan untuk daerah daerah tersebut jauh lebih panas. Baiklah, kita kembali ke Gunung Bromo lagi. Itu tadi mungkin hanya sedikit imajinasi saat kita mulai merindukan daerah kami yang sesungguhnya. Tapi tidak perlu di hiraukan, mungkin rasa rasa seperti ini hanya bermunculan sesaat. Selanjutnya saat kita sudah mulai bisa menikmati keadaan dan pemandangan yang ada di daerah yang kita pijakkan saat ini, pasti rasa rasa seperti itu akan hilang dengan sendirinya. Seperti apa yang saya rasakan saat itu juga.

Saat kami bersama sama sudah sampai di lokasi Gunung Bromo, kami bisa menyaksikan indahnya di kala matahari terbit. Sesaat atmosfer yang berada di tempat itu pun langsung berubah, bersamaan dengan terbitnya sang surya di kala itu. Mungkin baru kali ini saya bisa langsung melihat proses matahari terbit dari atas bukit, dimana sebelumnya saya hanya bisa melihat dari jauh. Atau bahkan tidak sempat untuk melihatnya sama sekali. Mungkin tidak banyak moment moment yang di abadikan pada saat itu, melainkan kami lupa untuk memotretnya. Karena kami terpaku oleh keindahan terbitnya matahari pada 27 Juni 2013. Dengan di iringi kebersamaan berada di tengah tengah sepupu sepupu saya, saya bisa merasakan bagaimana sesaat atmosfer tersebut bisa kita pegang dan kita bisa rasakan sebagai surga kita sendiri. Hingga saat itu juga, di dalam benak saya berkata. “bahwa suatu saat nanti, saya pasti bisa merasakannya sendiri bersama kedua orang tua saya, dan adik saya tercinta” karena di tengah tengah mereka, mungkin atmosfer yang bisa saya rasakan saat ini akan jauh lebih bermakna.


Setelah matahari pun mulai naik, sedikit demi sedikit awan pun mulai terlihat cerah. Dan sang surya pun seiringan mulai menghangatkan kami di kala itu. Perlahan kami juga melanjutkan perjalanan dari wisata kami kali ini. Berbagai kegiatan tak lupa senantiasa kami abadikan pada moment kali ini. Seperti foto foto bersama, memotret pemandangan yang ada disini dan lain sebagainya bisa kami lakukan disini. Di iringi dengan tawa canda dan bahagia seraya seperti surga dunia yang dapat saya rasakan pada saat itu juga. Saya sangat besrsyukur dengan apa yang Allah berikan kepada kita, karena beliau merupakan sutradara dari semuanya. Sutradara yang mengatur bagaimana kita nanti, sutradara bagaimana kita bisa merasakan apa yang kita inginkan, dan sutradara hidup kita ke depan tentunya. Seperti apa yang saya rasakan, mungkin saya tidak pernah mengira akan ada skenario seperti ini di dalam hidup saya, skenario yang telah membawa saya ke tempat yang menurut saya sangat indah, bersama dengan orang orang yang terindah pula, yaitu saudara saudara saya. mungkin saya tidak jago untuk memotret, sehingga hanya sedikit pemandangan indah yang bisa di abadikan pada saat itu. Seperti saat di dalam perjalanan seperti ini :




Atau bahkan saat kami bersama sama mengunjungi sebuah air terjun yang letaknya tidak jauh dari kawasan Gunung Bromo tersebut.


Tapi itulah pengalaman, dimana hanya dari pengalaman itulah kami bisa bercerita yang sesungguhnya.  Melalui lantunan kata yang di dengar dan ejaaj huruf yang diketikkan pada saat ini pula. saya ingin anda semua, semua teman teman saya, dan semua saudara saudara saya. . .  pasti bisa menemukan dimana tempat yang bsia membawa kalian kedalam kedamaian, kenyamanan, dan keindahan. Layaknya sebuah surga dunia yang bisa saya rasakan saat ini.



Sekian, terimakasih. J





0 komentar:

© Schreiben | Powered by Blogger