“wonderland” dalam kamus bahasa inggris bisa di artikan
sebagai “negeri ajaib” atau pun dalam kata yang sesungguhnya berarti suatu
tempat yang menakjubkan. Dan kali ini mungkin sedikit berbagi cerita tentang
tempat tersebut, salah satunya adalah gunung. Dari situ saya pun beranggapan
bahwa gunung merupakan tempat yang paling menakjubkan yang pernah saya temui.
Di tempat tersebut saya bisa menyimpulkan, bahwa keindahan yang sangat
menakjubkan terdapat di tempat ini. Mulai dari keindahan pemandangan yang di
hiasi dengan bukit bukit yang indah, pemandangan saat matahari terbit dan
tenggelam, dan keindahan keindahan lain yang banyak tersimpan di tempat ini.
Dan kali ini saya akan mengambil contoh dari salah satu gunung yang berada di
daerah Probolinggo, Jawa Timur. Yang tepatnya berada di dataran tinggi Tengger,
yaitu Gunung Bromo. Mungkin memang masih banyak gunung-gunung yang lain, yang
mempunyai sejuta keindahan yang lebih dari ini. Akan tetapi kali ini saya
memilih untuk bercerita tentang Gunung Bromo, karena pemandangan yang terdapat
di tempat ini menurut saya sangat menakjubkan.
Dan kali ini berawal dari touring yang di adakan oleh
saudara sepupu saya, pada awalnya tujuan utama kami bukan lah di Gunung Bromo.
Akan tetapi kami akan menjelajah ke ujung timur pulau Jawa, yaitu di
Banyuwangi. Seperti berkelana di pantai bagian timur pulau Jawa, Plengkung
sebenarnya menjadi tujuan utama kami. Selain itu kami juga akan mengunjungi
pantai pantai lain, seperti Watu Dodol. Sebuah pantai yang memiliki pasir hitam
memukau yang sangat bersih, yang sedikit mengandung magnet. Akan tetapi salah
satu dari sepupu saya mengingatkan bahwa di akhir bulan Agustus mendatang akan
ada acara keluarga di Banyuwangi, maka dari itu kami pun memilih untuk pergi ke
Gunung Bromo. Selain kami sudah lama tidak pergi ke tempat ini, kami pun juga
sebenarnya ingin rafting bersama di Songa Adventure. Tapi kali ini kami juga
pergi bersama adik adik kami, jadi kami beranggapan bahwa Gunung Bromo lah tempat
yang sangat tepat untuk menjadi tujuan kami. Perjalanan ini kami laksanakan
saat kami bersama sama menikmati liburan semester 2. Yang mungkin pada saat itu
juga bersamaan dengan libur awal puasa. Sehingga sedikit lebih lama bagi kami
untuk menikmati liburan kali ini. Dari sekolah saya, liburan semester 2 mulai
dari tanggal 23 Juni – 30 Juni. Lalu pada tanggal 1 – 5 Juli masuk untuk
mengikuti latihan kedisiplinan di Pangkalan Angkatan Laut Malang. Akan tetapi
pada tanggal 6 – 14 Juli kami melanjutkan liburan semester 2, bersamaan dengan
libur awal puasa tadi. Karena puasa pada tahun ini dilaksanakan bersamaan pada
tanggal 10 Juli 2013, tepat bersamaan dengan ulang tahun adik saya tercinta
yang ke – 9 tahun. Mungkin liburan saya kali ini sedikit berbeda dengan sepupu
sepupu saya yang lain, karena mereka bisa menikmati liburan lebih lama dari
saya. . .
3 minggu setidaknya sangat puas untuk liburan semester 2
yang dapat merekan rasakan, berbeda dengan saya yang hanya bisa merasakan
liburan semester 2 hanya 2 minggu. Tapi itu tidak menjadikan alasan bagi saya
untuk tetap bisa merasakan nikmatnya keindahan berkumpul bersama orang tua dan
keluarga tercinta. Termasuk bisa berlibur bersama dengan saudara sepupu saya.
pada awalnya kakak sepupu saya yang usianya paling besar dari kami,
merencanakan untuk pergi ke Bromo pada tanggal 29 Juni. Akan tetapi orang tua
saya melarang jika pergi kesana pada tanggal itu, karena pada tanggal 30 saya
pun juga harus kembali lagi ke Malang. Sebab tanggal 1 – 5 juli di sekolah saya
masuk, seperti yang saya ceritakan tadi. Kakak sepupu saya sengaja memilih
berangkat pada tanggal 29 juni 2013, karena dia ingin merasakan weekend bersama
adik adik sepupu nya di Gunung Bromo. Sedikit aneh bukan ? bahkan terlihat
konyol, tapi memang begitu lah kakak sepupu saya yang paling besar.
Dan akhirnya
setelah memikirkan dengan serius rencana ke tempat ini, akhirnya kami memilik
untuk pergi pada tanggal 26 Juni 2013. kami bersama sama berangkat dari rumah
sekitar jam 19.00 WIB. Setelah kami menunaikan ibadah sholat isya’, kami
langsung berangkat. Perjalanan dari rumah hingga sampai ke lokasi Gunung Bromo
setidaknya membutuhkan waktu 7 jam, itu belum termasuk waktu yang di perlukan
untuk beristirahat di jalan. Memang. . . perjalanan kali ini di desain sangat nyantai,
agar kami bisa menikmati perjalanan. Mungkin sedikit aneh, perjalanan yang kami
lakukan kali ini merupakan perjalanan malam. Lalu dari mana kami bisa menikmati
perjalanannya ? mungkin hanya ada rasa kantuk yang di rasakan saat perjalanan. Ya.
. . tentu. . . itu benar sekali. Baru saja kami masuk ke dalam mobil, sekitar 1
sampai 2 jam perjalanan, rasa kantuk pun mulai berdatangan. Saat itu saya
berangkat bersama 6 sepupu saya, sebut saja mereka Wangga, Yudha, Hanni, Dhanu dan
Shandi. Tak lupa dengan adik kandung saya sendiri, panggil saja Erlang. Kami berangkat
ber-tujuh, di dampingi dengan om saya. agar senantiasa tetap mengawasi kami. Karena
jika kami berangkat sendiri, kami tidak mungkin di izinkan oleh kedua orang tua
kami, jadi perjalanan kali ini di dampingi oleh om saya. . .
Pada saat awal perjalanan wajah wajah gembira mungkin sangat
tercermin dalam diri kami, sehingga rasa senang pun itu sampai luluh. . .
hingga secara perlahan kami pun mulai lelah untuk bercanda, bercerita, tertawa
riang, dan bersenda gurau bersama lagi. Mata pun mulai lelah untuk berkedip,
dan perlahan lahan menutup dengan pelannya. Sampai om saya yang di depan pun
tidak sadar jika kami yang di belakan sudah terlelap tidur, di depan hanya ada
om saya. di temani dengan kakak sepupu saya yang paling besar, sebut saja
namanya Wangga. 1 jam, 2 jam, 3 jam, 4 jam kami tidur mungkin sudah ada yang
terbangun, dan saya salah satunya. Termasuk dengan sepupu saya Hanni, sedikit
aneh tentunya. Kenapa perjalanan kami sangat terasa lama ? hingga sampai 6 jam
perjalanan saja kami baru memasuki kawasan Pasuruan. Pada akhirnya saya pun
bertanya kepada kakak sepupu saya, Wangga. “Mas wang. . . udah jam 1 malam kok
baru masuk Pasuruan ? kita tadi berangkat dari rumah jam 7 malam kan ?”
Lalu kakak sepupu saya pun hanya tertawa. . . dan bilang
kepada saya dan Hanni, “makanya jangan tidur aja di perjalanan. . . jadi enggak
tau ceritanya kan ?” dengan wajah yang sedikit meledek kakak sepupu saya
menjawab dengan kata kata itu. Saya pun mulai penasaran, dan langsung
menanyakan kepada om saya. “om. . . kok lama banget sih ?”
Lalu Hanni pun langsung menyahut pertanyaan saya yang
diajukan kepada papanya. “iya pa, lama banget ini. . . kemana aja tadi ?”
Lalu om saya langsung menjelaskan, “tadi itu habis berangkat
dari nganjuk, lewat blitar dulu Han. . . ngambil jaketnya papa, papa lupa nggak
bawa jaket”
Hanni pun langsung menjawab, “yaaaah papa, kok enggak
bangunin Hanni. . .” dengan wajah yang sedikit kecewa Hanni pun berkata seperti
itu kepada papanya.
“nah tadi kamu aja tidurnya pulas sekali sama mbak Erin. . .
ya papa enggak bangunin kamu dong, hahaha” sambil tertawa om saya pun menjawab
pertanyaan dari anaknya, Hanni.
“emang kamu mau ada perlu apa han ? tadi pas mampir di
Blitar kamu kok agak kecewa ?” tanya ku kepada Hanni.
“itu mbak. . . aku mau ngambil susu kotak yang kemarin aku
taruh di lemari es, kemarin pas mau berangkat ke nganjuk aku lupa enggak bawa
mbak. . .” jawab Hanni.
“hahaha, Han. . . Han. . .” saya, om saya, dan kakak sepupu
saya pun tertawa bersama.
“susu kotak aja kok sampai di bela belain ngambek. . .”
sahut dari kakak sepupu saya, Wangga.
“iya nanti beli di jalan kan bisa Han. . .” jawab dari om
saya.
“ya tapi kan jam segini mana ada toko yang buka papa ?”
tanya Hanni.
“beli di indomaret kan bisa, 24 jam Han.” Om saya pun
menjawab.
“oh iya ya. . . aku lupa” jawab Hanni.
Target selanjutnya kami pun mencari indomaret di sepanjang
jalan, untuk membeli susu kotaknya Hanni. Sepanjang perjalanan melewati Kota
Pasuruan selalu kami melihat ke arah jendela mobil. Untuk mencari Indomaret, sampai
1 jam kemudian akhirnya kami menemukannya. Lalu om saya pun menanyai Hanni. “mau
susu kotak yang apa kamu Han ?”
Serentak saya pun langsung memalingkan muka ke arah Hanni.
Belum di jawab oleh anaknya, om saya pun bertanya lagi. “kok
nggak di jawab ? tadi katanya minta susu kotak”
Lalu saya pun tertawa, dan akhirnya om saya menoleh ke
belakang. Pada saat di lihat Hanni sudah terlelap tidur kembali. Dari situ
mungkin om saya sedikit kesal pada Hanni, anaknya. Tapi itu memang sudah
kebiasaan dari sepupu saya yang satu ini, di setiap kali perjalanan dia pasti
tidak terhindar dari yang namanya tidur. Lalu beberapa saat kemudian kami
menemui sebuah pom bensin yang berada di pinggir jalan, kali ini masih di jalan
daerah Pasuruan tetapi sudah mau ke arah Probolinggo. Disitu kami sejenak untuk
beristirahat, hingga sampai pukul 03.30 WIB. Selanjutnya kami terus melakukan
perjalanan hingga memasuki kota Probolinggo. Dan akhirnya hingga kami sampai ke
lokasi Gunung Bromo. Kami sampai di lokasi sekitar pukul 04.30 WIB, dari tempat
parkir kami harus menyewa mobil jeep untuk bisa naik ke Gunung Bromo. Pada saat
itu, jam jam seperti ini sudah banyak sekali wisatawan wisatawan yang
berdatangan di kawasan ini. Baik dari wisatawan lokal, maupun dari wisatawan
yang berasal dari daerah luar jawa. Pada saat itu kami hanya menyewa 1 mobil
jeep, karena itu sudah sangat terasa longgar bagi kami yang hanya ber-delapan. Pada
saat naik diatas mobil jeep, adik saya pun berkata. “wah, cepet ya mbak
perjalananya. . .”
Lalu kami pun tertawa bersama, dan Hanni pun menjawab
pertanyaan dari adik saya. “bukan perjalanannya yang cepet Erlang. . . tapi
kamu yang sepanjang perjalanan tidur terus sampai tempat tujuan, hahaha” jawab
sepupu saya dengan perasaan yang sangat senang.
Lalu kakak sepupu saya pun ikut menjawab “kayak kamu enggak
Han. . . Han. . .” sambil tertawa kakak sepupu saya, Wangga. Langsung menyangkal
jawaban dari Hanni.
Serentak Hanni pun sedikit kesal, dan dia tidak mau kalah
untuk menjawab. “Lho. . . tapi aku kan bangun waktu sampai di Pasuruan”
Lalu om saya juga ikut menambah canda tawa yang asyik di
atas mobil jeep itu, “iya Hanni bangun, terus marah marah minta susu kotak. . .
lalu waktu papa udah menemukan indomaretnya waktu Hanni papa tanyain, Hanni
udah tidur lagi kan ? hahaha”
Saat itu pun kami tertawa bersama, melihat kekonyolan satu satunya sepupu saya perempuan
ini, Hanni. Dia memang sangat lucu, lucu dengan tingkah lakunya sendiri.
Di sepanjang perjalanan itu juga kami menyaksikan
pemandangan pemandangan indah, mungkin saat itu langit masih terlihat gelap. Dimana
dia belum mendapat cahaya dari sinar matahari, yang menampakkan agar dirinya
bisa terlihat terang. Tapi di kala itu juga, suhu di sana pun juga sangat
dingin, sangat berbeda dengan rumah kami. Ya. . . hal itu jelas sangat berbeda,
kareng rumah kami berada di Kota Angin, dimana suatu daerah yang memang telah
di takdirkan dengan anginnya yang memang sangat besar. Besar kecepatan bukan
berarti besar wujud, karena dari angin pula kita bisa merasakan kesejukkan
bukan ? pasti hal itu juga sangat berbeda dengan daerah yang memang tidak atau
jarang terdapat angin. Pasti rasa dan suhu yang di rasakan untuk daerah daerah
tersebut jauh lebih panas. Baiklah, kita kembali ke Gunung Bromo lagi. Itu tadi
mungkin hanya sedikit imajinasi saat kita mulai merindukan daerah kami yang
sesungguhnya. Tapi tidak perlu di hiraukan, mungkin rasa rasa seperti ini hanya
bermunculan sesaat. Selanjutnya saat kita sudah mulai bisa menikmati keadaan
dan pemandangan yang ada di daerah yang kita pijakkan saat ini, pasti rasa rasa
seperti itu akan hilang dengan sendirinya. Seperti apa yang saya rasakan saat
itu juga.
Saat kami bersama sama sudah sampai di lokasi Gunung Bromo, kami bisa
menyaksikan indahnya di kala matahari terbit. Sesaat atmosfer yang berada di
tempat itu pun langsung berubah, bersamaan dengan terbitnya sang surya di kala
itu. Mungkin baru kali ini saya bisa langsung melihat proses matahari terbit
dari atas bukit, dimana sebelumnya saya hanya bisa melihat dari jauh. Atau bahkan
tidak sempat untuk melihatnya sama sekali. Mungkin tidak banyak moment moment
yang di abadikan pada saat itu, melainkan kami lupa untuk memotretnya. Karena kami
terpaku oleh keindahan terbitnya matahari pada 27 Juni 2013. Dengan di iringi
kebersamaan berada di tengah tengah sepupu sepupu saya, saya bisa merasakan
bagaimana sesaat atmosfer tersebut bisa kita pegang dan kita bisa rasakan
sebagai surga kita sendiri. Hingga saat itu juga, di dalam benak saya berkata. “bahwa
suatu saat nanti, saya pasti bisa merasakannya sendiri bersama kedua orang tua
saya, dan adik saya tercinta” karena di tengah tengah mereka, mungkin atmosfer
yang bisa saya rasakan saat ini akan jauh lebih bermakna.
Setelah matahari pun mulai naik, sedikit demi sedikit awan
pun mulai terlihat cerah. Dan sang surya pun seiringan mulai menghangatkan kami
di kala itu. Perlahan kami juga melanjutkan perjalanan dari wisata kami kali
ini. Berbagai kegiatan tak lupa senantiasa kami abadikan pada moment kali ini. Seperti
foto foto bersama, memotret pemandangan yang ada disini dan lain sebagainya
bisa kami lakukan disini. Di iringi dengan tawa canda dan bahagia seraya
seperti surga dunia yang dapat saya rasakan pada saat itu juga. Saya sangat
besrsyukur dengan apa yang Allah berikan kepada kita, karena beliau merupakan
sutradara dari semuanya. Sutradara yang mengatur bagaimana kita nanti,
sutradara bagaimana kita bisa merasakan apa yang kita inginkan, dan sutradara
hidup kita ke depan tentunya. Seperti apa yang saya rasakan, mungkin saya tidak
pernah mengira akan ada skenario seperti ini di dalam hidup saya, skenario yang
telah membawa saya ke tempat yang menurut saya sangat indah, bersama dengan
orang orang yang terindah pula, yaitu saudara saudara saya. mungkin saya tidak
jago untuk memotret, sehingga hanya sedikit pemandangan indah yang bisa di
abadikan pada saat itu. Seperti saat di dalam perjalanan seperti ini :
Atau bahkan saat kami bersama sama mengunjungi sebuah air
terjun yang letaknya tidak jauh dari kawasan Gunung Bromo tersebut.
Tapi itulah pengalaman, dimana hanya dari pengalaman itulah
kami bisa bercerita yang sesungguhnya. Melalui
lantunan kata yang di dengar dan ejaaj huruf yang diketikkan pada saat ini
pula. saya ingin anda semua, semua teman teman saya, dan semua saudara saudara
saya. . . pasti bisa menemukan dimana
tempat yang bsia membawa kalian kedalam kedamaian, kenyamanan, dan keindahan. Layaknya
sebuah surga dunia yang bisa saya rasakan saat ini.
Sekian, terimakasih. J




0 komentar:
Posting Komentar