Yups…
pagi ini bener-bener cerah banget, mungkin semua hal yang menyenangkan bisa
terjadi pagi ini, lebih tepatnya, minggu pagi ini. Aku melihat keluar jendela,
pas banget, ada Nea teman ku semasa SMP lewat. Dia sedang jalan-jalan menikmati
udara pagi ini. Ini bener-bener kesempatan langka yang pernah aku lihat,
semenjak aku kembali kesini lagi, mulai beberapa minggu lalu.
“Neeaaa…”
panggilku dari jendela kamar dengan sangat lantang, hingga tetangga sebelah aja
sampai menegurku.
“Iyyaa,,
heii Farraa !!” sahut Nea dengan tak kalah lantang denganku.
“Tunggu..
aku ikuuutt…”
“Ayookk…
cepetan Raa !!”
“A’oow…”
sapa ku pada Nea dan adeknya.
“Tumben
Ra, kamu udah bangun…biasanya kan bangun sore noh..”
“Kamu
ngejek kebangetan bener dah,”
“Hahahaa…
it’s okay, forgive me.. hehehee.”
“Aku
baru bangun tadi, buka jendela, ternyata ada kamuu.. ya udah aku langsung
nyolot ke luar kamar aja ini tadi.”
“Berarti
belom nyolot ke kamar mandi dong kamu.”
“Ya
belum, sapa bilang udah. Sekali ini aja lahh, hehe.. aku bener-bener kangen tau
suasana pagi disini, dan pastinya kangen juga sama kamu shobat ku yang paling
gilaak..”
“Whatever
dahh…ayok lari.”
“Sapa
takuuut.. ayookk..”
Setelah
beberapa jam berlalu, ternyata matahari udah muncul. Gak terasa banget kalo’
udah jam 9 pagi. Ternyata lama juga waktu ku sama Nea buat maen-maen hari ini.
Tapi aku puas banget bisa ketawa-ketawa lagi kayak Fara yang dulu.
Baru
kemarin aku menapakkan kaki ku di tempat ini lagi, yang sebelumnya aku pernah
meninggalkan tempat ini untuk beberapa waktu lama, entah berapa lama. Rasanya
aku tak mengerti apa yang aku rasakan sekarang, entah senang, sedih, atau apa?,
aku nggak ngerti sama sekali.
Okay,
mungkin aku hanya terlalu kangen sama tempat ini, jadi kayak orang bingung deh
aku disini. Baru beberapa saat setelah aku keluar dari kamar mandi, aku merasa
ada yang berbeda dengan kehidupan keluargaku disini. Ibu sama Ayah emang lagi
sibuk urusin masalah kuliah kakak di luar kota, tapi aku disini kesepian, gak
ada siapa-siapa disini, aku cuma sendirian.
“kriiing..”
telefon bunyi tuh kayaknya. Aku cepet-cepet angkat telefonnya, ternyata ibu
yang telefon.
“Ra,
cepet siap-siap, ibu mau pulang sekarang, hari ini check up di rumah sakit lho
kamu harusnya.”
“Yaelah
bu, padahal seminggu lalu kan udah ke rumah sakit, waktu belum pulang kesini.
Masak sekarang harus ke rumah sakit lagi ?”
“Iya
sayang, cuma hari ini aja deh, abis itu udah enggak, kamu kan masih sakit,
mangkanya kamu ibu ajak balik kesini lagi, karena ibu itu nggak mau kamu sakit
terus kalo’ disana.”
“Iya
bu, aku nurut aja deh..”
“Gitu
dong.. tunggu ibu dating, bentar lagi ibu jemput kamu.”
***
Aku
enggak tau aku sakit apaan, yang aku tau, dari kecil aku memang sudah sangat
lemah dan sering sakit, walaupu sakitnya enggak berat, tapi selalu sakit. Memang
sudah menjadi takdir aku mungkin.
Dan
setelah aku pulang dari rumah sakit, aku udah merasa sehat dan fine aja. Tapi
ibu bilang, untuk seminggu ini, harus check up tiap 2 hari sekali. Padahal aku
harus masuk ke sekolah ku yang baru besok. Tapi kata ibu, aku baru masuk ke
sekolah yang baru itu hari selasa aja.
***
Hari
pertama menginjakkan kaki di sekolah baru, aku sudah merasa senang banget.
Senengnya enggak bisa di ungkapin lagi deh. Saking senangnya, aku sampek enggak
mau pulang lebih awal dari sekolah buat check up. So, aku nikmati aja hari
pertamaku disini.
“Haii..
anak baru ya..?” Tanya seorang kakak kelas cowok padaku.
“Iya,”
jawabku singkat, dengan tersenyum.
“I
like you..” ucapnya dengan berlalu. Walaupun cuma beberapa kata terucap, tapi
itu semua terucap dengan jelas. Aku nggak ngomong apa-apa lagi, hanya diam dan
bingung.
Saat
di sekolah, aku benar-benar seneng banget, entah kenapa. Aku rasa semua ini
terlalu ajaib buat aku. Teman-teman baruku yang sangat baik dan unik-unik,
guru-guru yang sangat senang menerima aku disini, kakak-kakak kelas yang
lucu-lucu juga menambah kegembiraan hari ini. Terima kasih semua..
***
Baru
hitungan hari aku bersekolah disini, dan beberapa hari ini aku tidak check up
ke rumah sakit seperti apa yang disarankan dokter. Aku sangat menyayangkan
moment-moment berharga di awal aku masuk sekolah ini. So, aku selalu masuk
sekolah saja tanpa harus ke rumah sakit segala.
Tapi,
aku gak tau apa yang aku rasakan hari ini, semua terlihat kabur. Di kelas, aku
sudah tak tahan lagi, kepalaku sangat pusing. Akhirnya salah satu temanku
mengantarkan aku ke wali kelas dan hingga akhirnya ibu menjemputku ke sekolah
untuk izin pulang lebih awal.
“Aduh
Raa.. di bilangin harus ke rumah sakit tiap 2 hari sekali aja gak mau, gini kan
akibatnya, besok gak usah masuk sekolah. Besok ke rumah sakit ya buat check
up.” Nasehat ibu.
“Iya
bu.” Jawabku singkat.
Padahal
aku sangat ingin masuk sekolah. Rasanya gak enak banget kalo’ harus ninggalin
sekolahan. Tapi ya terpaksa deh, kali ini aku nurut apa kata ibu lahh.
***beberapa bulan kemudian***
Aku
sudah merasa baikan sekarang, sudah lama aku tidak ke rumah sakit untuk check
up. Aku sudah fine sekang, aku seneng banget deh. Dan hari ini, sepertinya ada
yang aneh denganku, aku merasa enggak enak aja, dan aku merasa ada yang aneh
hari ini.
Mungkin
ini hanya firasat aku saja. Nah, sudah waktunya pulang, bel sudah berbunyi.
Karena perasaanku ada yang enggak enak dan sepertinya ada yang mengganjal dan
ganjil, tapi aku enggak tau apa. Akhirnya aku pulang dengan terburu-buru.
Aku
shock, aku gak percaya apa yang aku lihat di jalan. Aku pasti salah lihat, aku
pasti salah orang. Kakak kelas yang beberapa bulan lalu ngomong ‘I like you’ ke
aku, hari ini pulang bareng sama kakak kelasku cewek. Aku nggak nyangka.
Bener-bener enggak nyangka.
Dan
setelah aku lihat dengan seksama, dia benar-benar kakak kelasku yang dulu
pernah member aku kesan pertama yang cukup indah. Tapi hari ini aku bener-bener
sebel sama dia, ini namanya php. Terima atau enggak terima, aku harus menerima
semua ini, aku benci melihat semua ini. Aku benci sama hari ini. Aku benciiii…
Sampai
di rumah, hanya ada satu kata untuk diriku, drop. Aku nggak ngerti sama apa
yang aku sedang rasain sekarang. Aku bener-bener enggak ngerti sama sekali,
apakah aku marah ?, ataukah aku sedih?..
“Ra,
kamu kenapa sayang?, dari pulang sekolah kok di kamar terus?” Tanya ibuku
lembut sambil membuka pintu kamarku.
“Enggak
kenapa-kenapa Bu, males aja..” jawabku cuek.
“Sakit
ya?”
“Enggak..”
Lalu
ibu meninggalkan aku lagi, mungkin ibu ngerti apa yang sedang ada dalam fikiran
aku sekarang.
***
Pagi
ini aku harus ke rumah sakit lagi, karena aku drop gara-gara kejadian yang aku
lihat kemarin. Segitu bodohnya aku, hanya gara-gara hal itu saja sampek harus
ke rumah sakit lagi. Mulai sekarang aku harus bisa cuek sama semua masalah
seperti aku cuek sama orang yang enggak aku kenal.
Aku
pasti bisa, kalo’ masalah ini terus terulang, aku pasti akan sering ke rumah
sakit lagi. Aku nggak mau hal ini terjadi, aku pasti bisa. Aku enggak mau
dianggap sebagai cewek lemah.
Mulai
hari ini, aku akan jadi Fara yang kuat dan gak lemah. Kejadian ini udah memberi
aku kekuatan untuk menjalani hari-hariku yang akan datang. Aku yakin, semua
kejadian dan semua masalah hanya bertujuan untuk memberi pelajaran dan hikmah
bagi seseorang.
Aku
akan berusaha menjadi crayon untuk kanvas kehidupan aku sendiri. Aku enggak
akan menerima crayon orang lain sepenuhnya untuk mengisi kanvasku. Namun, aku akan
dengan senang hati menjadi crayon untuk kanvas orang lain yang memang
membutuhkan warna dalam kehidupannya.
Selagi
aku masih bisa, selagi Allah masih mengizinkan aku untuk mewarnai kehidupan
orang lain, aku akan lakukan itu. Meski kehidupan aku sendiri tergores oleh
orang lain, aku gak pernah menyalahkannya. Ini semua takdir. Jangan pernah
salahkan takdir, jalani semua dengan hati ikhlas. Dan yakinlah, kita pasti bisa
!!
By :
UER
0 komentar:
Posting Komentar